Sejarah

KANTOR DESA BACK

SEJARAH DESA SUNGAI CINGAM

Sungai Cingam - Pada Tahun 1944 kedatangan rombongan dari Jawa Tengah yang merantau ke Malaysia. Pada saat terjadi perang Inggris di Malaysia rombongan Embah Suro yang terdiri dari tujuh bersaudara mencari perlindungan hidup yang dulu masih dikuasi oleh Kerajaan Siak. Namun, sekarang sudah berubah menjadi Pulau Rupat.

Desa Sungai Cingam terletak di Kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Salah satu kecamatan (Rupat) yang terdiri dari 16 Desa dan 4 kelurahan. Desa Sungai Cingam adalah salah satu desa yang ada di kecamatan Rupat Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau. Wilayah Desa Sungai Cingam mencakup beberapa Dusun, RT dan RW yang telah dipimpin oleh beberapa Kepala Desa dari dulunya. Dimana desa sungai cingam dijadikan sebagai pusat Pemerintahan Desa.

Legenda atau sejarah Desa Sungai Cingam. Awalnya Desa ini merupakan hutan belantara yang sudah dihuni oleh suku-suku asli, menurut kepercayaan mereka pada waktu itu, hutan ini telah dijaga oleh mahluk halus (sebangsa Jin) yang sangat ganas.

Hingga tujuh kali mereka berusaha untuk membuka lahan atau Desa ini untuk dijadikan perkampungan tidak juga berhasil. Barulah sekitar tahun 1944 datanglah rombongan dari Jawa Tengah yang merantau ke Malaysia.

Pada saat itu, terjadi perang Inggris di Malaysia sehingga membuat rombongan Embah Suro yang terdiri dari tujuh saudara, mereka mencari lokasi perlindungan yang lebih aman untuk kelangsungan hidup.

Tujuh bersaudara itu adalah sebagai berikut :

Embah Suro Dikeromo adalah ketua rombongan pada saat itu.

Embah Kaji Khusen

Embah Samungen

Embah Sairi

Embah Juremi

Embah Sakiman

Embah Sapuan

Desa yang mereka perjuangkan untuk menjadi tempat berlindung dulunya dikuasi oleh Kerajaan Siak yang sekarang diberi nama Pulau Rupat dengan menggunakan sampan layar.

Rombongan Embah Suro pertama kali mendarat (dulunya dinamakan) Sungai Kopet yang sekarang di Desa Pangkalan Pinang. Setelah itu mereka menelusuri hutan.

Kemudian, mereka menemukan kawasan yang sudah bekas di kelola oleh rombongan suku asli sebanyak 6 kali. Namun, mereka tidak bisa bertahan untuk kelangsungan hidup dikarnakan faktor alam yang sangat rawan. (Identitas suku asli ini hilang tanpa jejak).

Maka, rombongan Embah Suro saat itu sepakat untuk melanjutkan pembukaan lahan tersebut. Pembukaan lahan diketua oleh Embah Suro langsung atau lebih lengkapnya Suro Bin Keromo membuka daerah ini.

Rombongan Embah Suro ulet dan semangat kebersamaan sehingga berhasil menjadikan sebuah perkampungan. Setelah berhasil membuka perkambungan tersebut, dan berdasarkan hasil musyawarah rombongan Embah Suro berkeinginan untuk mengajak saudara-saudara dan rekan-rekannya yang masih ada di pulau jawa untuk datang dan hidup didaerah ini (Desa Sungai Cingam).

Selain masyarakat dari jawa, pendatang juga dari orang-orang Negeri Jiran (Malaysia) yang datang dan menetap di daerah ini. Daerah ini pun menjadi ramai dan mengalami perubahan serta perkembangan di Desa ini.

Awalnya perkampungan ini belum diberi nama oleh rombongan pada saat itu. Tetapi, setelah penelusuran dibeberapa tempat terutama di pinggiran sungai, yang pada saat itu ditemukan Pohon Cingam. Dengan demikian, dari hasil penelusuran itu bersepakatlah untuk memberikan nama Desa/perkampungan ini menjadi nama Desa Sungai Cingam.

Sekitar tahun 1947 dengan hasil musyawarah mufakat, diangkatlah Mbah Suro menjadi penghulu Desa Sungai Cingam. Pada saat itu penunjukkan penghulu kampung langsung ditunjuk oleh Sultan Siak.

Mbah Suro dan rekan-rekannya yang dari jawa merupakan keturunan jawa asli yang sudah tentu menjunjung tinggi Agama dan Budaya.

Dengan hasil pertanian yang berlimpah ruah sehingga sepakatlah masyarakat Sungai Cingam pada saat itu mengadakan acara syukuran.

Acara syukuran Kampong yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun yaitu awal tahun hingga akhir tahun, yang bertujuan supaya Allah Swt memberikan rizki, keselamatan, keamanan dan kemakmuran kampung di Desa Sungai Cingam.

Acara tersebut biasanya dilengkapi dengan acara Ratipan keliling kampung dan juga mengelar pertunjukkan Wayan Kulit (Purwa), dengan cerita khusus Murkawala (untuk upacara ruwetan) atau Sri Muli (untuk upacara bersih desa) acara ini juga selalu disebut dengan istilah pembukaan dan penutupan kampung. (sumber : data profil desa sungai cingam)

Adapun Kepala Desa-Kepala Desa yang pernah memerintah di Desa Sungai Cingam adalah sebagai berikut :

  1. Kepala Desa : H. Abu Bakar alias Suro bin Keromo : (Tahun : 1947 - 1964)
  2. Kepala Desa : H. Misero : (Tahun : 1965 - 1971)
  3. Kepala Desa : AJIS : (Tahun : 1972 - 1974)
  4. Kepala Desa : MHD. INDUN : (Tahun : 1975 - 1991)
  5. Kepala Desa : MUNANDAR : (Tahun : 1992 - 1999)
  6. Kepala Desa : TAHER : (Tahun : 2000 - 2006)
  7. Kepala Desa : AZMAN : (Tahun : 2007 - 2019)
  8. Kepala Desa : JAMIL, S.Pd.I : (Tahun : 2019 - 2025)